tulisan ini dari argi :)
"Ayo Cepat, ikut aku berlari", ajakku padamu sambil lari kecil di tempat, pemanasan.
"Aku tidak bisa. jangankan berlari, melangkah saja rasanya sulit".
"Ayolah kawan, kita harus optimis akan masa depan. Jangan kau sia-siakan waktumu dengan meratapi masa lalu.
masa lalu cukuplah dikenang, dijadikan pelajaran"
"Teori betul kata-katamu itu, kau tidak ada di posisiku, kau tidak akan paham".
"Mungkin saat ini memang teori, justru dengan berlari aku ingin mempraktekkannya. aku ingin kamu begitu juga. Bukan kamu seorang yang punya masalah di Dunia ini, jangan perkecil dirimu sendiri. Ayolah kawan, bersemangat..!!!"
kau masih saja diam, mengacuhkanku.
"Keras kepala. Aku hanya ingin membantumu keluar dari keterpurukan. Percaya atau tidak, pikiran picik dan hatimu yg sempit yang mengurungmu dalam ruang ini, kesedihanmu. keluarlah dari sudut pandang dan rasa itu, atau gantilah, bebaskan".
Akupun berlari, sendiri, meninggalkan dia yang masih saja tergulai lemas dengan tatapan mata kosong. Hidup ini tentang pilihan bukan? sudah kubujuk dia tentang pilihan itu, tapi dia tak mengindahkan. Dia terlalu asyik sendiri dengan lingkaran kesedihan yang dia buat sendiri. Aku? aku masih ingin berlari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar